Pages

Subscribe:

Sabtu, 10 Maret 2012

Adab Malam Pertama

Sumber : Diambil dari kitab "Fiqih Hubungan intim...tuntunan Praktis Hubungan Suami Istri Menurut Sunnah Yang Shoheh", karangan Syeikh Abu Malik bun As-Sayyid Salim.


Inilah beberapa etika bagi setiap pasangan pengantin yang harus  diperhatikan pada malam pertama. Ketika kedua membelai telah masuk kerumahnya, maka di sunnahkan :

   1.  Sang suami mengucapakan salam kepada pasangannya,untuk mengurangi rasa gamang dihati istri.
Ummu salamah radhiyallahu 'anhaa, menceritakan tentang  Nabi Sholallahu 'alaihi wasallam tatkala beliau menikahinya. Ketika hendak mendatanginya beliauu Sholallahu 'alaihi wasallam mengucapkan salam.

 2. Hendaklah ia bersikap lemah-lembut kepadanya, semisal dengan memberikan suatu berupa minuman atau makanan ringan yang manis-manis :
Diriwayatkan dari Asma' binti Yazid radhiyallahu 'anha, ia berkata:
" Aku mendandani 'Aisayah untuk (dipersunting) Rasulullah Sholallahu 'alaihi wasallam kemudian aku mendatangi Rasulullah, aku panggil beliau untuk melihat kecantikannya setelah berhias. Lalu beliau pun minum dan menyerahkannya kepada 'Aisyah yang menundukkan kepala karena malu."Asma berkata, " Aku pun menegur 'Aisyah dan berkata kepadanya, 'Ambillah dari tangan  Rasulullah Sholallahu 'alaihi wasallam .' Akhirnya ia mengambil gelas itu dan meminumnya sedikit..."

   3.  Suami membelai kepala sang istri seraya mendo'akannya,
Rasulullah bersabda, "Jika salah seorang dari kalian menikahi seorang wanita atau membeli seorang budak, maka hendaklah ia memegang ubun-ubunnya sambil menyebut nama Allah A'zza a jalla dan berdo'a untuk keberkahannya, dengan membaca :

اللّهُمَّ إِنِّي أَسْألُكَ خَيْرُهَا وَخَيْرُمَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ وَ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا و شَرِّمَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ
artinya:Ya Allah aku memohon kepadaMu munculnya kebaikan darinya dan dari segala apa yang Engkau ciptakan pada dirinya. Dan aku berlindung kepadaMu dari keburukannya dan dari segala apa yang Engkau ciptakan pada dirinya) (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Al Hakim).

  4.  Sholat berjam'ah dua raka'at bersamanya (sebagaimana diriwayatkan dari kaum Salaf).

  5.  Disunnahkan bersiwak sebelum menemui istrinya agar mulutnya bersih. Dibolehkan pula menggunakan selain siwak seperti sikat gigi, pasta gigi dan yang semisalnya. Hal ini akan lebih menambah kelanggengan dan kemesraan rumah tangga.
Diriwayatkan dari Syuraih bin Hani', ia berkata, "Aku bertanya kepada 'Aisyah :
"Apa yang pertama kali Nabi sholallahu 'alaihi wasallam lekukan ketika beliau masuk kerumahnya?' 'Aisayah menjawab, "Bersiwak."

  6.  Menyebut Nama Allah dan berdo'a ketika hendak melakukan jima'

Diriwayatkan dari ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhu, ia mengatakan bahwa nabi sholallah 'alaihi wasallam bersabda:

وفي الصحيحين أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: " لو أن أحدهم إذا أراد أن يأتي أهله قال: بسم الله، اللهم جنبنا الشيطان وجنب الشيطان ما رزقتنا، فإنه إن يُقَدّر بينهما ولد في ذلك، لم يضره الشيطان أبدًا

" Apabila seseorangdari kalian akan bersetubuh dengan istrinya ia membaca basmalah, dilanjutkan dengan membaca, (Ya Allah jauhkanlah aku dari syaitan dan jauhkan lah syaitan dari anak yang engkau rizkikan kepad kami), kemudian ditaqddirkan dari hubugan itu seorang anak, maka anaknya itu tidak akan dibahayakan oleh syaitan selama-lamanya.(HR.Al-Bukhori no.5165 dan Muslim no. 1434)


Jumat, 09 Maret 2012

Khutbah Jumat Tentang Nasihat Memperbaiki Rumah Tangga Muslim

Oleh : Kholid Syamsudi, Lc
(Nasihat Memperbaiki Rumah Tangga Muslim)


KHUTBAH PERTAMA :


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

:أَمَّا بَعْدُ
.فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ, وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ, وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ, وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ


Ma'syirol muslimin Rahimakumullah..
Keluarga islami menjadi bibit masyarakat yang baik, karena kesholihan individunya dipengaruhi oleh kesholihan keluarga dan kesholihan suatu masyarakat juga depengaruhi oleh kesholihan keluarga.

Oleh karena itu, islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap permaslahan rumah tangga dengan menjelaskan asas pembentukannya dan sebab-sebab yang dapat melanggengkan ikatan rumah tangga tersebut, agar rumah tangga itu kokoh dan diliputi rasa cinta, ketenangan, kasih sayang dan rahmat.
Allah berfirman :






" Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.( Ar-rum : 21).

Dan sinilah harus ada dalam pasangan  suami istri rasa saling melengkapi, serta saling mengerti keadaan pasangan nya dengan terus mengingat Firman Allah :
Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami terraasuk orang-orang yang bersyukur".(Al-a'rof : 189).

Ma'asyirol muslimin Rahimakumullah..
Kita semua mendambakan rumah tangga penuh cinta, ketenangan dan kasih sayang. Satu nuansa rumah tangga yang menjadi impian dan harapan kita semua. Namun hal itu tidak mudah diwujudkan apalagi di zaman ini.

Perlu diketahui, rumah tangga yang skinah dan mawaddah warohmah ini harus ditegakkan dengan dasar saling pengertian, dan semua ktivitasnya dilakukan dengan musyawarah dan saling ridho, inilah yang diajarkan Al qur'an kepada kita berkenaan dengan satu kasus yaitu menyusui anak dan menyapihnya, Allah berfirman :


















Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.(Al-baqorah : 233).

Dalam ayat yang mulia ini , Allah mengajari kita semua bagaimana pentingnya sekip saling pengertian, bermusyawarah dan keridhoan dalam satu rumah tangga, sehingga terwujud keluarga yang bahagia yang di bangun di atas sikap menghoramati dan mewujudkan hak-hak suami istri, peraulan yang baik dan membuka cakrawala yang luas dalam rumah tangga. Dengan demkian diharapkan rumah tangga tersebut dapat dapat merasakan kecintaan dan ikatan yang kokoh kuat, seta pasangan suami istri tersebut dapat merasakan ketenangan  dan kebahagian yang telah dijelaskan Allah dalam Al-qur'an.

Namun perlu diingat, jiwa kita terkadang egois dan emosional. Terkadaan timbul dalam perasaan kita kebencian dan ketidak sukaan terhadap istri kita dan setanpun mendapatkan kesempatan yang ditungu-tunggunya untuk menghancurkan tatanan rumah tangga muslim dan meluluh lantakkannya. Oleh karena itu Allah membimbing kita  semua untuk melakukan tindakan preventif dengan firman :












Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.(Annisa' : 19).

Imam ibnu katsir menafsirkan ayat ini dengan menyatakan " Mungkin dalam kesabaran kamu mempertahankan keutuhan runah tangga mu, dan dalam keadaan benci tersebut ada kebaikan yang besar bagimu didunia dan akhirat."

Akan tetapi masih banyak kaum muslimin yang memperturutkan emosinya sehingga menghancurkan rumah tangganya dan menjadikan permasalahan kecil menjadi besar, persilisihan kecil menjadi besar, sehingga menghiangkan ikatan cinta dan aksih sayang tersebut dan menggantian nya dengan kebencian dan kekerasan yang berakhir pada perceraian dan kehancuran rumah tangganya.

Ma'asyarol muslim rahimakumullah..
Perlu di ingat dan di perhatikan , bahwa runah tangga muslim memiliki peran dan tugas dalam masyarakat diantaranya :
Menegakkan hukum Allah dan merealisasikan  syariatNya dalam menegakkan rumah tangga nya dan memperbanyak keturunan, karena hal itu akan menjadi kekuatan dan kemuliaan bagi umat ini
Rasulullah Sholallahu 'alahi wasallam besabda :
" Nikahilah wanita yang oenuh kasih sayang dan subur, karena aku berbangga dengan banyaknya kalian terhadap umat-umat lainnya". (HR. an-Nasa'i)

Demikian juga membina dan mendidik anak-anak, itu menjadi tugas penting rumah tangga muslim, karena rumah merupakan sekolah pertama bagi sang anak dalam menerima akidah, dasar-dasar agama dan ketentuan syariatnya, ini tidak dapat di realisasikan  dengan menyerahkannya kepada pembantu rumah tangga atau yang lainnya.
Semua ini menjadi tanggungjawab setiap keluarga muslim.
Sudahkah keluarga kita menjalankan tanggung jawab pendidikan ini sekarang ?
Sudahkah kita telah menanamkan kepada anak-anak kita cinta islam dan pendidikan agama yang cukup, sehingga mereka mampu menghadapi tantangan globalisasi dan westernisasi serta gelombang penghancur akhlak  lainnya ?
Apakah kita rela membiarkan anak-anak kita hidup dengan penghancur akhlak yang sadar atau yang tidak sadar kita bawa kedalam rumah kita ? atau kita tanamkan adap sopan santun islam pada mereka ?

Ingatlah, pendidikan mereka adalah amanah yang harus dipertanggung jawabkan dihadapan Allah azza wa jall di hari kiamat nanti.

Ma'asyarol mukminin rohimakumullah..

Diantara amanah yang dipikul oleh kepala keluarga adalah membersihkan rumahnya dari kemungkaran dan mengharuskan anggota keluarga mengamalkan kewajiban dan perkara-perkara sunnah dalam agama, demikin juga membentuk ikatan yang kuat antar anggota keluarga dan menanamkan kepada mereka  cinta islam dan syariatnya.
Semoga Allah memberikan kepada kita kekuatan untuk melaksanakan perintah Nya dan menjauhi larangan larangan Nya.amiin

Fa'tabru ya ulil absor la'allakum tuflihun.


Keyword : tentang keluarga muslim, khutbah tentang pendidikan keluarga, menjaga keluarga dari akhlak yang tercela.

Khutbah Jumat Tentang Kesuksesan Mendidik Anak

Oleh Ustadz : Suroso Abd. Salam. M.Pd.
(Mendidik Anak Untuk Menjawab Tantangan Zaman)

KHUTBAH PERTAMA :

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

:أَمَّا بَعْدُ
.فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ, وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ, وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ, وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ


Jama'ah Jum'ah Rahimakumullah..
Salah satu ni'mat, amanah, sekaligus ujian dari Allah Azza wajal adalah hadirnya seorang anak ditengah keluarga kita. Perilaku lucu, cerdik, menggelikan, sekaligus menyenangkan, senantiasa mereka tempilkan. Hal itu membuat suasana keluarga  semakin meriah. Hadirnya momongan ditengah keluarga merupakan dambaan pasangan suami istri atau orang tua, karna itu dapat kita bayangakan , betapa sepinya keluarga , jika anak tidak ada di sisi mereka.
Selanjutnya cara orang tua menyambut , menjaga, memelihara, mengarahkan, membimbing, atau mendidik anak untuk kehidupan anak dimasa depan jangka pendek (dunia) dan jangka panjang (akhirat) akan memberikan andil besar atau bahkan menentukan bagi :
  1. Sukses tidaknya orang tua didalam bersyukur kepada Allah azza wajal atas nikmat darinya berupa anak, sehingga anak tidak di cemari fitrahnya.
  2. Suksesnya orang tua didalam menunaikan amanah Allah Ta'la berupa anak, sehingga akan tumbuh anak-anak sholeh atau sholehah.
  3. Sukses tidaknya orang tua didalam menempuh ujian dengan lahirnya anak ditengah keluarga, sehingga anak tidak menjadi penyebab orang tua meninggalkan ibadahnya kepada Allah ta'ala.
Jama'ah jum'ah rahimakumullah
Rasulullah Sholallahu 'laihi wasallam bersabda :
مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
" Tidaklah anak manusia dilahirkan melainkan pasti lahir di atas fitrahnya, maka kemudian orang tua nya lah yang membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi (HR.Bukhari dan Muslim)

Berdasarkan hadits ini kita mengetahui bahwa anak lahir dalam keadaan fitrah (bertauhid dan berpotensi baik). Jika kemudian anak menjadi menyimpang, ia menjadi yahudi/nasrani/majusi dan ahli maksiat, maka orang tua memiliki andil besar sebagai penyebabnya. Mengapa..?
Sebabnya adalah : Pertama. orang tua pihak yang sejak awal paling dekat dan berpengaruh langsung kepada anak.
Kedua, orang tua tidak memberikan perawatan dan pendidikan yang tepat sejak usia dini. Orang tua justru memberikan pendidikan yang menyimpang dari tauhid dan sunnah Rasulullah.

Jika orang tua mencari rizki (nafkah) dengan cara yang batil (Hasil menipu, mencuri, korupsi, judi, riba dan yang lainnya) maka nafkah tersebut tidak berkah (tidak mengandung kebaikan).Lanas anak dan istri , juga diri ayah tersebut tumbuh dari perawatan fisik (nafkah) yang haram. Pengaruhnya hati manusia akan menjadi keras untuk menerima kebenaran dari Allah dan Rasul nya.
Hal itu akan diperparah lagi dengan cara , harta dari hasil yang haram tersebut dibelanjakan untuk makanan, minuman, dan hal-hal yang lain yang haran(untuk merokok, berjudi, khonar, narkoba dan yang lainnya). Maka tumbuhlah jasmani yang tidak sehat, inilah bentuk perawatan yang menyimpang.

Adapun pendidikan yang menyimpang terlihat dengan jelas, manakala orang tua menyerahkan pendidikan anak mereka pada sekolah-sekolah yang tidak menghargai  pendidikan agama secara memadai. hal itu deperburuk dengan pendidikan agama yang diajarkan itu pun ada yang menyimpang dari rujukan islam (Al-qr'an dan Sunnah).

Berbarengan dengan hal itu, anak dicekoki dengan berbagai acara di TV, radio, dan sejenisnya selama berjam-jam setiap harinya. 
Demikian halnya di masyarakat marak sekali adanya acara pangung-panggung hiburan yang jauh dari tuntunan islam, dilengkapi dengan pergaulan yang dialami anak, baik di lingkungan keluarga besarnya, di masyarakat, dan diberbagai kesempatan, jauh dari akhlak islami.Disempurnakan dengan bahan bacaan (majalah. novel-novel, kaset-kaset dan yang lainnya) yang mengumbar kemaksiatan (pornograi dan sejenisnya), maka genap lengkaplah dan sempurnalah pendidikan anak yang menyimpang  menjadi menu /program/kurikulum yang mengarahkan anak menjadi Yahudi,Nasrani, atau Majusi.

Sungguh besar pengaruh orang tua terhadap anak, Pepatah mengatakan " Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya"
Rasulullah pun pernah bersabda :
"Agama seorang tergantung kepada siapa yang menjadi orang yang mencintainya. Maka coba perhatikan siapa orang yang paling dicintai oleh salah seorang dari kalia."(HR.Ahmad).

Sadar atau pun tidak , orang tua dan masyarakat yang demikian telah dengan mulus memberikan jalan kepada program-program Yahudi,Nasrani dan Majusi, yang dengan gigih menyediakan senua waktu, tenaga, dan pikiran, program hiburan serta hartanya didalam program pemurtadan umat islam dalam bentuk "tidak harus berpindah agama".
Firman Allah ta'ala :







"Orang-orang yahudi dan nasrani tidak akan senang kepada kamu(umat islam) sehingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah ' sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)'. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepada mu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu."(Al-Baqorah :120).

Jama'ah jumat rahimakumullah..
Inilah tantangan umat islam dari luar dirinya hingga masa kini dan mendatang, Demikian halnya kelemahan umat islam dengan benar,taklid, berlebih-lebihan didalam mencintai ora-orang sholeh, maupun meremehkan agama, tidak istiqomah, dan sejenisnya, lemah iptek, tek profesional didalam beramal, dan lain-lain ) merupakan tantangan dari dalam tubuh umat islam yang harus dijawab uma islam sendiri

Orang tua khususnya ayah, adalah pihak yang paling bertanggung jawab untuk menyelesaikan agenda besar ini dalam lingkungan keluarga yakni pendidikan yang sejalan dengan fitrah anak. Pedidikan yang demikian dapat menghadapi tantangan masa kini dan masa depan yang bersifat materialistis, liberlistis dan anti agama, dan pengumbar nafsu yang diciptakan oleh Yahudi, Nasrani. dan Majusi.
Allah berfirman :








Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(At-tahrim : 6).


Jama'ah jum'ah Rahimakumullah
Sekiranya orang tua sanggup mengatasi tantangan dari dalam dan luar tersebut, dengan cara memberikan perawatan yang baik dan halal, serta pendidikan yang berbasiskan islam yang mengembangkan fitrah anak, maka akan lahir anak-anak yang bertauhid, berbuat baik, menguasai bidang keahliannya dan istiqomah diatas agama yang benar. Akhirnya kelak akan lahir anak-anak yang sanggup menghadapi tantangan materialisme, liberalisme, anti agama dan para pengumbar nafsu produk dan antek yahudi dan masrani. Insya Allah mereka akan mengungguli musuh-musuh Allah, musuh-mush Islam, dan musuh-mush kaummuslimin hari ini dan kedepannya.
Demikian halnya, anak merupakan amanah.
Orang tua yang sukses adalah mereka yang sanggup mengemban amanah. Sesungguhnya Allah telah mempercayakan makhluknya (berupa anak) untuk di rawat dan di asuh dan di didik oleh orang tua .

Orang tua yang menyadari hal ini, mereka akan memperkuat keikhlasan, kesabaran, dan kesungguhannya didalam merawat dan mendidik amanah Allah. Anak merupakan aset masa depan(dunia, jangka pendek, dan akhirat jangka panjang) , tanpa keikhlasan, kesabaran , kesungguhan yang prima, niscaya orang tua akan menghadoi kegagalan didalam menunaikan amanah.

Orang tua hendaknya mengerahkan daya dan upya nya yang merupakan karunia Allah untuk meraih keuntungan / kebaikan dunia dan akhirat bagi diri mereka dengan cara menunaikan amanah yakni merawat dan mendidik anak. Merekan akan selalu mengingat dan melaksanakan sabda Rasulullah berikut,
" Apabila anak adam meninggal dunia , maka terputus lah semua amalnya, kecuali tiga hal : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakan nya. (HR.Muslim).

Anak sholeh dan sholehah tidak akan terwujud , manakala perawatan dan pendidikan terhadapnya menyimpang. Oleh karena itu orang tuah yang menghendaki buahyang segar didunia maupun di akhirat berupa anak yang sholeh dan sholehah, maka hendaknya mereka memperdiapkannya sebaik munkin sejak dini.

Anak yang sholeh adalah anak yang berbuat baik yakni anak yang tergambar didalam firman Allah ta'ala berikut ini,









Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh294, dan teman sejawat, ibnu sabil295 dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. (Annisa' :36)
Berdasarkan ayat ini, anak / orang yang baik adalah
  1. Bertauhid dan tidak menyekutukan Allah
  2. Birrul wa lidain (berbakti kepada ibu bapak)
  3. Berbuat baik sesama manusia
  4. Tidak sombong dan banggakan diri.
Anak Sholeh seperti ini yang sanggup menghadapi  dan menjawab tantangan zaman, yang sanggup nengatur dunia ini dalam rangka taat kepada Allah ta'ala.

Upaya orang tua berikutnya dalam rangka menyiapkan anak menghadapi zamandi masanya adalah bahwa sejak awal orang tua harus menyadari bahwa anak merupakan ujian bagi diri mereka.Allah Ta'ala memberikan kerunia anak , berarti Allah juga menguji orang tua . Luluskah dalam ujan..?

Ujian yang datang dari Allah memiliki tujuan untuk mengetahui dengan sebenarnya siapa yang benar-benar beriman dan siapa yang dusta, siapa yang bersungguh-sungguh dan siapa pula yang berain-main, siapa yang terbaik amalnya dan siapa pula yang merugi.

Allah ta'ala berfirman :







" Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar(Annisa' :9).

Jama'h yang berbahagia

Jika kita sebagai orang tua sanggup merawat dan mendidik anak dengan berbasiskan islam, sehingga ciri-ciri anak yang sholeh yang telah kita jelaskan tadiakan teraih, maka inilah bukti kita mengikuti dan taat kepada Allah dan Rasulnya, bukti kita bahwa kita telah bersungguh-sungguh dalam dunia pendidikan fi sabilillah.

Karena itulah , mari kita siapkan , kita rawat, dan kita didik anak-anak kita untuk menghadapi berbagai tantangan zaman apa lagi akhir zaman ini.
Marilah kita tunduk kan hati, pikiran, dan perasaan kita ke hadapan Allah Robbul 'alamin . Kita memohon kepadaNya semoga berkenan kiranya Dia menurunkan karunia , hidayah, inayah dan kekuatan kepada kita agar kita bisa mengarhkan anak-anak kita menuju anak yang sholeh atau sholehah.amin ya Robbal 'alamin..

fa'tabir ya ulil absor, la'allakum tuflihun..






Kamis, 08 Maret 2012

Khutbah Jum'at : Jangan Pernah Tinggalkan Shalatmu

Oleh: Zuhdi Amin, Lc.

KHUTBAH PERTAMA:

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

:أَمَّا بَعْدُ
.فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ, وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ, وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ, وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ

Ma'asyirol Muslimin Rahimakumullah.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala atas segala karuni, hidayah, dan berjuta kenikmatan tak terhingga yang telah Dia anugrahkan kepada kita semua.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan ke haribaan aginda Rasulullah Sholallahu 'alaihi wasalam, besrta para keluarga, sahabat , dan semua orang yang mengikutinya hingga hari kemudian.

Selanjutnya marilah kita meninggkatkan taqwa kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala dengan benar-benar taqwa, yakni dengan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi larangannya. 
Kaummuslimin Azzakumullah

Dizaman yang semakin dekat dengan Hari akhir ini , kita menyaksikan suatu fenomena memprihatinkan yang menimpa kaum muslimin, yaitu sebuah kenyataan bahwa sangat banyak di antara manusia yang mengaku beragama islam  namun tidak memahami hakikat agama islam yang di anutnya, bahkan tingkah laku keseharian mereka sangatlah jauh dari nilai-nilai Islam itu sendiri.

Diantara bentuk riil kondisi sebagian kaum Muslimin yang sangat menyedihkan tersebut adalah semakin banyaknya orang-orang islam masa sekarang yang mulai meremehkan dan menyia-nyiakan sholat, bahkan tidak sedikit dari mereka yang berani meninggalkannya dengan sengaja dan terang-terangan. Padahal dalam agama islam , sholat memiliki kedudukan  yang tidak bisa di tandingi oleh ibadah-ibadah lainnya. 


Hal ini di tunjukkan bagaimana Rasulullah menerima wahyu perintah shalat, yaitu di mi'rajkan ke langit di dampingi malaikat Jibril . Setelah beliau sampai di Sidratul Muntaha , Allah Subhanahu wa ta'ala berbicara langsung kepada Rasulullah Sholallahu 'alaihi wasalam. Yang demikin itu menunjukkan bahwa betapa agung kedudukan ibadah sholat dalam islam, karena ia adalah tiang agama, dimana agama ini tidak akan tegak  kecuali dengan nya, dalan satu hadits  shohih Rasulullah Sholallahu 'alaihi wasala bersabda,

" Pokok agama adalah Islam(berserah diri), tiangnya adalah sholat, dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah."(HR.Termidzi no.2616).
Sidang Jum'at  yang di muliakan Allah

Shalat adalah ibadah yang pertama kali diwajibkan setelah ikhlas dan tauhid, sebagaimana firman Allah azza wajal :




" Dan tidaklah mereka di suruh  kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam menjalankan agama dengan lurus , dan supaya mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus."( Al-Bayyinah: 5)

Dan sebagaimana Rasulullah Sholallahu 'alaihi wa salam bersabda :
" Aku telah diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwasanya tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, kemudian mendirikan sholat dan menunaikan zakat.Apabila mereka melakukan itu , maka darah dan harta mereka terpelihara  dariku kecuali dengan hak islam, dan perhitungan mereka diserahkan kepada Allah."(HR.Bukhori dan muslim)

Sholat merupakan amal pertama kali yang akan dihisab dihari kiamat kelak, seperti tersebut dalam hadits , bahwa Rasulullah sholallahu alaihi wasallam bersabda :


أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلاَةُ فَإِنْ
 صَلُحَتْ صَلُحَ لَهُ سَائِرُ عَمَلِهِ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ
“Amalan yang pertama kali dihisab dari seorang hamba di Hari Kiamat kelak adalah sholat. Jika sholatnya baik, akan baik pula seluruh amalnya. Dan jika rusak sholatnya, akan rusak pula seluruh amalnya.”(Diriwayatkan oleh at-Thabrani dalam Al-Ausath, II/512 dan dinilai shohih oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shohiihah, no. 1358)

Disamping itu sholat adalah wasiat terakhir Rasulullah kepada umatnya, sebagai mana yang telah diriwayatkan dari ummu salamah bahwasanya ia berkata :

"Wasiat terakhir Rasulullah adalah,'Kerjakanlah sholat, kerjakanlah sholat,  dan tunaikanlah kewajiban kalian terhadap budak-budak yang kalian miliki."(HR.Ahmad, no.25944).

Hadirin yang dirahmati Allah

Inilah gambaran agungnya kedudukan ibadah Sholat dalam agama islam yang kita anut, sehingga Al-qur'an dan Sunnah yang shoheh telah memberikan ancaman keras bagi orang yang meninggalkan sholat. Dalam surat Al.Muddatsir: 42-43 Allah berfirman :



" Apakah yang memasukkan kamu ke neraka saqor?"Mereka menjawab "Kami dahulu (didunia) tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat."

Adapun didalam assunnah disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat diancam akan dikumpulkan bersama Qorun,Firaun, Haman, dan Ubay bin Khalaf. Beliau bersabda,
"Barang siapa yang menjaganya (sholat fardhu) maka pada hari kiamat dia akan memperoleh cahaya, bukti nyata (yang akan membelanya),dan keselamatan. Dan barangsiapa yang tidak menjaganya, maka dia tidak memiliki cahaya, bukti nyata dan tidak mendapatkan keselamatan serta pada hari kiamat  dia akan di kumpulkan berama Qorun, Fir'aun, dan Ubay bin Khalaf"(HR.Ahmad).

Jama'ah Jum'at Hafizhakumullah

Lantas, apa hukum orang yang meninggalkan  sholat ?
Seluruh ulama umat islam sepakat bahwa orang yang meninggalakan sholat karena mengingkari kewajibannya adalah kafir. Namun mereka berbeda pendapat tentang orang yang meninggalkan sholat tanpa mengingkari kewajibannya. Di antara mereka ada yang berpendapat bahwa ia telah kafir dan keluar dari islam. Sementara yang lain menyatakan bahwa hukumnya masih dibawah kesyirikan dan kekafiran.

Akan tetapi jama'ah sekalian, terlepas dari perbedaan pendapat para ulama tentang hukum dan hukuman bagi orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja, hendaklah seorang muslim merasa takut apabila keislamannya diperdebatkan oleh agama dengan sebab meninggalkan sholat. Meski seharusnya sudah cukup bagi kita untuk mersa takut untuk meninggalkan sholat karena dikarenakan ancaman yang begitu keras dari Allah maupun dari Rasulullah. Sehingga Ibnul Qoyyim rohimahullah berata, "Orang yang meninggalkan sholat telah berbuat dosa besar yang paling besar, lebih besar dosanya disisi Allah dari pada membunuh jiwa dan mengambil harta lain. Lebih besar dosanya dari pada zina, mencuri dan meminum khomar. Orang yang meninggalkan sholat akan mendapatkan hukuman dan kemurkaan Allah didunia dan di akhirat" (Lihat kitab As-Sholah wa hukmu tarikiha hal.9, karya Ibnul Qoyyim).

Sholat adalah kebutuhan batin seseorang hamba, layaknya makan dan minum sebagai kebutuhan lahirnya, sehari saja manusia tidak makan maka badannya akan terasa lemas dan tidak berdaya. Makan adalah hajat manusia dan penopang kesehatan badannya. Kebutuhan jasmani terhadap makanan harus dipenuhi, sebagai mana kesehatan rohani juga harus dipenuhi. Kebutuhab hati kita harus dipenuhi dengan berzikir kepada Allah azzawajal, dan diantaranya adalah dengan mengerjakan sholat.
Hadirin rohimakumullah

Perhatikanlah orang-orang yang tidak sholat ! Hidupnya tidak akan mengalami ketenangan, meskipun secara lahiriah hidupnya kaya raya dan mempunyai harta yang melimpah, namun mereka sama sakali tidak mengalami ketenangan dan tidak juga kenyamanan, Berbeda dengan orang yang sholat dapat menenangkan hati, karena didalam sholat mengandung dzikrullah (mengingat Allah) dan itu membawa ketenangan batin, sebagai mana firman Allah dalam surat Ar-ro'du: 28 :









(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.


Jiwa yang melakukan sholat akan mengalami ketenangan dan akan mendapatkan tuma'ninah dalam hidup. Berbeda dengan orang yang enggan sholat. Hidupnya akan mengalami was-was, tidak tenang, ketakutan, dan selalu di ganggu oleh syetan.

Tunaikan lah sholat karena ajal begitu dekat.  Laksanakanlah perintahnya sebagai amal masih dicatat, Segeralah bertaubat sebelum pintunya tertutup rapat.Jadilah hamba yang ta'at demi meraih surganya yang penuh dengan nikmat.

Fa'tabiru ya ulil absor, la'allakum tuflihun..



keyword : Khutbah Juma't , Kumpulan khutbah jum'at, khutbah jum'at tentang Sholat



Senin, 05 Maret 2012

Perintah agar Istiqomah / Berpegang Teguh dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah, serta Menjauhi Bid'ah

Sumber ajaran agama adalah Al Qur'an dan Sunnah, tetapi dalam hal ini masih terdapat kekeliruan di kalangan umat islam, yaitu :

1. Ada yang berpegang kepada Qur'an saja, dan tidak kepada Sunnah Nabi SAW., seperti aliran ingkar sunnah
2. Ada yang berpedoman kepada Al-Quran dan Hadits, tetapi tidak selektif apakah hadits itu shahih atau dhaif
3. Ada yang berpedoman kepada Al-Quran dan Hadits, akan tetapi selektif hanya menurut guru atau amir nya dan tidak menggunakan standar ilmu musthalah hadits, biasa nya hanya dilandaskan pada perasaaan satu golongan, atau satu jamaah, meskipun definisi jamaah menurut islam tidak mereka fahami dengan benar.
4. Ada orang yang melandaskan nya pada kabar atau perasaan saja, tanpa pernah menemui Quran dan Hadits.

Dalam hal ini tentu saja kita harus berpedoman kepada Al-Quran dan Hadits sesuai dengan kajian ilmunya, berikut adalah firman Alloh Subhanahu wa ta'ala :


يَا أَيُّهَا ٱلَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ وَأُوْلِى ٱلأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِى شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً

Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Quran 4:59)

Keterangan :

Dalam ayat tersebut terkandung beberapa perintah, yaitu :
1. Perintah taat kepada Allah
Subhanahu wa ta'ala dengan mutlak, baik yang dimengerti oleh akal maupun tidak.
2. Perintah taat kepada Rosul, juga dengan mutlak
3. Perintah taat kepada Ulil Amri, selama Ulil Amri itu taat kepada Alloh
Subhanahu wa ta'ala dan Rosul-Nya.
4. Jika terjadi perselisihan di kalangan umat islam, selesaikan lah urusan nya dengan mengembalikan kepada Alloh
Subhanahu wa ta'ala dan Rosul-Nya.
5. Tidak ada taat kepada Ulil Amri, jika perintah nya menyalahi aturan Alloh
Subhanahu wa ta'ala dan Rosululloh Sholallahu 'alaihi wa sallam .

Allah
Subhanahu wa ta'ala berfirman :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (Quran Al Ahzab 33:21)

Maksud dari ayat diatas adalah pada pribadi Nabi itu terdapat Uswatun Hasanah untuk diteladani oleh seluruh umat nya, baik itu ibadah, munakalah, mu'amalah, juga siyasah.

Perintah berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Hadits
Rosululloh
Subhanahu wa ta'ala bersabda :

تَرَكْتُ فِيْكُمْ اَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا مَسَكْتُمْ بِهِمَا: كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ نَبِيّهِ. مالك، فى الموطأ

Dari Katsir bin Abdillah, dari ayah nya dari kakeknya r.a, ia berkata sesungguhnya Rosululloh
Sholallahu 'alaihi wa sallam , bersabda : Kutinggalkan pada kamu sekalian dua perkara yang kamu tidak akan sesat apabila kamu berpegang teguh kepada keduaya, yaitu : Kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya". (HR. Malik dalam Al-Muwaththa’ juz 2)

Dalam hadits yang lain :

Dari Ibnu 'Abbas r.a ia berkata : Sesungguhnya Rosululloh
Sholallahu 'alaihi wa sallam ., khutbah dihadapan orang-orang pada waktu haji wada'. Beliau bersabda :"Sesungguhnya syetan telah berputus asa untuk disembah di negeri mu, akan tetapi ia ridho untuk dita'ati dalam hal-hal selain itu dari apa-apa yang kamu anggap sepele. Maka berhati-hatilah kamu. Sesungguhnya aku telah meninggalkan sesuatu bagimu, jikalau kamu berpegang teguh dengan nya, maka kamu tidak akan sesat selama nya, (yaitu) Kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya (H.R. Hakim; at-Targhib, 1:60)

Larangan membuat perkara-perkara Baru (Bid'ah) dalam Agama

عَنْ عَائِشَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ اَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ. مسلم

Dari ‘Aisyah bahwasanya Rasulullah
Sholallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang bukan perintah kami, maka ia tertolak”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1344]

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ اَحْدَثَ فِى اَمْرِنَا هذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ. مسلم

Dari ‘Aisyah, ia berkata : Rasulullah
Sholallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengada-adakan dalam perintah kami ini, apa-apa yang bukan dari padanya, maka ia tertolak”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1343]

قَالَ ابْنُ عِيْسَى قَالَ النَّبِيُّ ص: مَنْ صَنَعَ اَمْرًا عَلَى غَيْرِ اَمْرِنَا فَهُوَ رَدٌّ. ابو داود

Ibnu ‘Isa berkata, Nabi
Sholallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang berbuat sesuatu urusan selain dari perintah Kami, maka ia tertolak”. [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 200]

عَنْ اَنَسٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِى فَلَيْسَ مِنّى. مسلم

Dari Anas RA, ia berkata : Rasulullah
Sholallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membenci sunnahku, maka ia bukan dari golonganku”. [HR. Muslim juz 2, hal. 1020]

Ini artinya tidak bisa kita mengada-adakan sesuatu kemudian membuatnya menjadi suatu ibadah, atau mengatakan ini suatu ibadah, sedangkan petunjuk mengenai hal itu tidak ada dalam Qur'an maupun hadits Nabi
Sholallahu 'alaihi wa sallam .

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ اْلاِسْلاَمَ بَدَأَ غَرِيْبًا وَ سَيَعُوْدُ غَرِيْبًا فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاءِ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَ مَا اْلغُرَبَاءُ؟ قَالَ: اَلَّذِيْنَ يُصْلِحُوْنَ عِنْدَ فَسَادِ النَّاسِ. الطبرانى فى الكبير

Dari Sahl bin Sa’d As-Saa’idiy, ia berkata : Rasulullah
Sholallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Islam itu bermula asing, dan akan kembali asing, maka berbahagialah orang-orang yang asing”. Para shahabat bertanya, “Siapakah orang yang asing itu ya Rasulullah ?”. Beliau bersabda, “Yaitu orang-orang yang memperbaiki ketika manusia dalam keadaan rusak”. [HR. Thabrani dalam Al-Kabir juz 6, hal. 164, no. 5867].

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: بَدَأَ اْلاِسْلاَمُ غَرِيْبًا وَ سَيَعُوْدُ كَمَا بَدَأَ غَرِيْبًا فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاءِ. مسلم

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah Sholallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Islam itu bermula asing, dan akan kembali asing sebagaimana semula asing. Maka berbahagialah bagi orang-orang yang asing”. [HR Muslim juz 1, hal. 130]

Ini artinya islam berawal asing dan tidak dikenal, dan pada akhirnya akan kembali asing dan tidak dikenal, yang dimaksud disini adalah bukanlah nama islam nya, akan tetapi sumber-sumber ajaran islam, hingga orang merujuk tidak lagi kepada kitab nya yaitu Al-Quran dan Sunnah Nabi-Nya yaitu Al-Hadits, akan tetapi di ganti oleh perkataan-perkataan imam, kyai, orang-orang yang di tua kan, perasaan dan akal.

Allahu a'lam.






Smber : http://el-cukil.blogspot.com
Keyword: Berpegang teguh dengan Al-Qur'an dan sunnah(hadits),jauhi bid'ah, berpegang teguh dengan al qur'an dan sunnah, dalil tentang berpegang teguh dengan Al-Qur'an dan Assunnah, sumber tentang berpegang teguh dengan al qur'an dan hadits.

Kamis, 01 Maret 2012

Kajian Ustadz DR.Dasman Yahya, MA ( Ahli Hadits)

Apa kabar sahabat ku,,
Sebelumnya saya ngucapin terimakasih dulu uda berkunjung dan bertamu di blog yang sangat..sangat..sangat.. sederhana ini,,he..he..he..
Yang namanya tamu "harus di layani dan di berikan suguhan makanan atau minuman", tapi kali ini saya ga menyuguhin itu, cuma saya ingin menyuguhkan Mp3 kajian ustadz DR.Dasman Yahya, Ma , beliau dikenal juga dengan Ustadz ahli hadits. Khususnya di kampung kita, Kabupaten Kampar. Semoga dengan suguhan ini dapat mengenyangkan jiwa kita dan menghilangkan dahaga didalam hati kita.

Beliau Juga Imam Besar Islamic Center (Margaz Islamy) MAsjid Al Ihsan Bangkinang, Kampar Riau.


Silahkan Download Mp3 kajian ustadz DR.Dasman Yahya, MA Beliau Ahli Hadits Alumnus Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia di bawah ini :

Kajian Kitab Soheh Muslim  di Masjid Raya Bangkinang , Riau:
 1. Kajian Kitab Soheh Muslim 1 (Menebarkan Salam).mp3
2. Kajian Kitab Shoheh Muslim 2 (Menjaga lisan dan tangan).mp3
 
Tablig Akbar Mingguan  di Masjid Al Ihsan Islamic Center Bangkinang, Riau : 
1. Bahaya Hasad _8-04-2012.mp3 
2. Al - Qur'an  -A_ 13- 05-2012.mp3
    Al-Quran - B 13-05-2012.mp3
3. Imam An-Nawawi Rohimahullah.mp3







Keyword: Kajian Ustadz Dasman Yahya, download ceramah ustadz Dr.Dasman, download kajian ustadz dasman, kajian ustad dasman, Kajian soheh muslim oleh ustadz Dr.Dasman,Ustadz Dasman, Mp3 Ustadz Dasman, Mp3 Kajian Ustadz DR.Dasman, MA.